• Popular Items

    • Memori 1990 an
      Masih teringat dengan masa kecilku, kurang lebih awal 90-an. Waktu kelas SD kelas 2, tepatnya tahun 1993, tiap hari apa tuh ! hari rabu ato ...
    • Gethuk asale saka tela
      "Sore-sore padhang bulan, ayo kanca padha dolanan. Rene-rene bebarengan, rame-rame do gegojekan, kae-kae rembulane yen disawang kok nga...
    • Soal - soal sederhana Teknik Sipil
      Begini sobat, saat membuka - buka laptop saya menemukan file yang isi pertanyaan - pertanyaan sederhana seputar konstruksi . Anggap saja seb...
    • Pekerjaan Tiang Pancang
      Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pond...
    • Ketika Kartu ATM BTN Terblokir
      Karena ingin mengecek saldo, beberapa waktu lalu saya pergi ke ATM di Mall Kalibata, karena belum ada ATM BTN disitu, saya coba mengecek lew...
    • Home
    • Daftar Isi
    • Blogroll
    • About

    Menu Blog

    SITEMAP

    open all | close all

    PALING BANYAK DIBACA

    • Memori 1990 an
    • Soal - soal sederhana Teknik Sipil
    • Pekerjaan Tiang Pancang
    • Ketika Kartu ATM BTN Terblokir
    • Tukar Link
    Sikap
    Fundamental
    Goggle
    Chart
    Investasi
    Saham
    Goggle
    Chart
    Bisnis
    Online
    Adobe
    Flash

    July 7, 2010

    Komunikasi

    Tag Inspirasi
    4
    comments
    Tweet It
    Share This
    Kisah ini bercerita tentang bagaimana tragedy ini terjadi antara seorang ibu yang bernama Siu Lan an anak perempuannya Lie Mei di sebuah desa kecil di China. Siu Lan adalah seorang janda miskin yang memiliki seorang putri kecil yang berumur 7 tahun, yang diberinya nama Lie Mei.

    Kemiskinan hidup mereka, memaksa ibu dan anak ini untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup mereka berdua. Hidup mereka penuh kekurangan, sehingga membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain. Maklum dikarena keseharian mereka disibukkan dengan membuat kue dan menjajakannya sepanjang hari. Apalagi tempat tinggal mereka hanya disebuah desa kecil , sehingga hasil keuntungan dagangan kue merekapun juga sangat minim.

    Di suatu ketika, pada musim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Lalu, dia berpesan agar anaknya Lie Mei menunggu di rumah saja, karena dia akan membeli keranjang kue yang baru.

    Tapi ketika Siu lan pulang dari membeli keranjang kue, sang ibu menemukan pintu rumah tidak terkunci dan dia tidak melihat Lie Mei dirumah. Lie Mei tidak berada di rumah seperti pesannya ketika pergi. Maka marahlah Siu Lan. Siu Lan mengutuki putrinya yang tidak menuruti kata-katanya. Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

    (Hem, begitu banyak kekesalan yang membutakan pikiran dan perasaan Siu Lan terhadap anaknya sa’at itu)

    Lalu, Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang sendirian, dan pergi keluar rumah untuk
    menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi, mereka harus dapat uang untuk makan. Tapi kali ini Siu Lan pergi dan tetap menggerutu, pikirannya dengan perasaannya masih kesal atas perbuatan putrinya.

    Entah apa yang telah merasuki pikiran sang ibu sehingga dia ingin tetap menghukum perbuatan putri kecilnya ini. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa masuk / pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

    Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari kaget dan cepat-cepat memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa karena kedinginan di luar.


    Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung menyesali perbuatannya yang sangat ceroboh. Tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Putri kecilnya yang malang ini telah pergi meninggalkannya. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah dengan harapan keajaiban akan muncul menghidupkan anaknya kembali.

    Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh kecil yang telah beku itu. Siu Lan tetap memanggil putri kecilnya, dia meneriakkan nama Lie Mei berkali-kali agar putri kecilnya itu bangun.

    Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Ternyata isi dari bungkusan kecil itu adalah sebungkus biskuit kecil yang dibungkus hanya dengan kertas usang.

    Siu Lan sangat mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan, namun tetap masih bisa terbaca olehnya,
    “Hi..hi..hi.. . mami pasti lupa. Ini hari istimewa buat mami. Aku sengaja membelikan biskuit kecil sebagai kejutan buat mami sebentar. Mami jangan marah karena Lie Mei tidak pamit dulu tadi, Biscuit ini untuk hadiah mi. Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mami selamat ulang tahun. Lie Mei sangat sayang pada mami”.
    (Oh, tuhan, ternyata putri kecilnya…)

    Menilai sesuatu tidak bisa hanya dilihat dari luarnya saja. Gegabah dan tidak bisa menahan emosi malah jadi akan memperkeruh keadaan. Gunakan 3 cara pendekatan yang paling ampuh: Pertama Komunikasi, Komunikasi dan Komunikasi.
    '
    Baca Juga yang ini :
    Subscribe RSS ReTweet Share on FB Add to Technorati
    By Ciput Mardianto di July 07, 2010
    Label: Inspirasi

    4 comments:

    1. HALAMAN PUTIHJuly 10, 2010 at 8:56 PM

      Pikiran mestinya terbuka lebar dan positif. Kalau tidak demikian tentu dampaknya akan sangat merugikan diri kita.

      Ceritanya mengandung pelajaran yang sangat berharga mas...

      ReplyDelete
      Replies
        Reply
    2. Ciput MardiantoJuly 10, 2010 at 11:10 PM

      @pak mufti : Ya segala sesuatu jangan dilakukan dengan emosi. Buka pikiran seluas-luasnya terlebih dahulu

      ReplyDelete
      Replies
        Reply
    3. ndopJuly 23, 2010 at 10:27 PM

      sangat menginspirasi mas... aku meh mbrebes moco tulisan iki...

      ReplyDelete
      Replies
        Reply
    4. Ciput MardiantoJuly 23, 2010 at 11:57 PM

      @mas ndop: iki tisyu

      ReplyDelete
      Replies
        Reply
    Add comment
    Load more...

    Older Post Newer Post Home
    Subscribe to: Post Comments (Atom)
    • home
    • + Apakah boleh mengkopi informasi yang ada diblog ini?

      Boleh, Gratis selama bermanfaat.

      + Apa boleh dibuat blogroll?

      Monggo dengan senang hati, kalau sudah diblogroll konfirmasi balik, biar ganti saya blogroll.

      + Apa tema blog ini?

      Gado-gado.

      + Apa tema blog ini?

      Gado-gado.

      + Copyright Blog ini?

      Hosting by Blogger (Google.com) dan Template by Virtuti.

      + Apa aja yang bisa dibagi?

      Tulisan, File, Mp3 dan lain-lain yang bermanfaat.

      + Bagaimana melihat arsip keseluruhan?

      Tinggal Buka halaman Archive

      click FAQ button to close this window
      faq
    • facebook
  • www.viola.id

    • Home
    • About
    • Blogroll
    • Daftar Isi

    Another Stuff

    • Audiophile
    • Blogger Stuff
    • Inspirasi
    • Kuliner
    • Menarik
    • Movies
    • Musik
    • Photography
    • Sharing
  Ciput Mardianto's Blog © 2007-Now
↑