Sobat cipstuff yang berbahagia. Setiap orang tentunya pernah mengalami apa yang disebut dengan kebosanan. Alasan kebosanan ini tentu bermacam-macam. Namun menurut saya kebosanan itu soal pengaturan emosi. Beberapa hal yang sering saya lakukan jika saya sedang bosan dan suntuk antara lain :

1. Berenang.
Bagi saya berenang bisa membuat fresh dan kembali menyegarkan fikiran. Tentunya bagus juga buat kesehatan.
2. Makan di tempat yang menyenangkan.
Menikmati waktu dengan santai dan menyantap makanan yang kita suka adalah hal yang sangat menarik.
3. Mendengarkan musik.
Mendengarkan musik yang lembut dan ringan sambil sejenak bersantai adalah salah satu cara yang tepat mengusir kebosanan.
4. Membaca buku
Buku yang isinya ringan, menghibur dan menambah pengetahuan tentunya.
5. Menulis.
Menulis di blog dan blogwalking adalah alternatifh yang lain.

Bagaimana mana dengan anda?

Hari minggu pagi saya jalan santai ke Stadion Badang Perkasa. Kebetulan jarak stadion ini dengan mess kerja saya tidak terlalu jauh. Setiap hari saat bekerja ke proyek saya melewati tempat ini, namun tak sekalipun saya mampir ke tempat ini. Jadi dengan rasa penasaran saya ingin melihat tempat ini.

stadion badang perkasa Tanjung balai karimun

Tugu didepan Stadion

Kebiasan apabila naik mobil tempat ini terasa dekat dengan mess namun setelah jalan kaki ternyata butuh satu jam untuk sampai disana, padahal biasanya cuman butuh waktu 10 menit saja jika naik mobil. Ditempat sebelah Stadion ada sebuah GOR in door Tanjung Balai Karimun, gedungnya masih baru saja selesai dibuat. Menurut saya sebuah GOR yang sangat menarik arsitekturnya.

GOR Indor Tanjung balai karimun

GOR indoor Tanjung Balai

Sebuah konstruksi Gedung yang sangat menarik, di GOR ini ada baberapa fasilitas Olah Raga, karena saya datang terlalu pagi jadi belum ada orang disini jadi niat saya untuk masuk pun saya urungkan. Jadi saya ambil potretnya saja dan mengamati konstruksi gedung ini.

GOR Indor Tanjung balai karimun

Bentuk Kanopi di GOR

Setelah puas melihat-lihat di GOR saya bergegas masuk ke Stadion Badang Perkasa, letaknya bersebelahan dengan GOR, sepertinya oleh pemerintah Kabupaten karimun kompleks ini akan dijadikan Kawasan olah raga.

GOR Indor Tanjung balai karimun

Pintu Depan Stadion Badang Perkasa

Stadion ini memiliki corak, kalau saya bilang pintu depan stadion ini memiliki motif ukir-ukiran, dan model melayu-nya terasa sekali. Stadion dengan kapasitas tidak terlalu banyak ini memiliki bentuk yang menarik. Sejak pagi banyak sekali orang yang berolah-raga ditempat ini. Saya pun ikut masuk kedalam untuk melihat-lihat.

Stadion Badang Perkasa Tanjung balai karimun

Tribun VIP Stadion Badang Perkasa

Banyak yang berolah raga pagi ini, ingin sekali berlari mengelilingi stadion, namun karena perjalanan jalan kaki kesini sudah banyak menguras tenaga, jadi tenaga perlu dihemat untuk jalan pulangnya nanti.

Stadion Badang Perkasa Tanjung balai karimun

Diatas Rumput Hijau

Jalan Nusantara – Tanjung Balai Karimun.
Tak terasa sudah satu tahun menginjak di Tanjung Balai Karimun ini, dulu yang begitu asing kini sudah mulai mengakrab. Pasti suatu saat nanti aku akan merindukan tempat ini. Sudah banyak keringat dan perjuangan tertetes di tanah ini. Suasana ini terasa dengan ditemani sepoi-sepoi angin laut yang berhembus.

Suasana Jalan Nusantara (Depan Maximilliano)
Satu Lagi Langkah dalam perjalanan Hidup

Surat yang tak sampai. Malam itu saya duduk dimeja didepan TV, tempat dimana biasanya saya dan teman-teman saya bercengkrama melepas penat sehabis kerja, saat itu sedang hangat-hangatnya peristiwa gunung Merapi meletus, Kondisi mbah marijan yang masih misterius. Dan kemarin si wedhus gembel yang kembali meluapkan hawa panasnya.

Dalam jangka waktu yang tidak lama dari peristiwa itu gempa dan Tsunami mentawai terjadi. Ratusan saudara-saudara kita yang menjadi korban perlu mendapat pertolongan. Sekali lagi pertolongan terhambat karena jalur transportasi yang terbatas. Lho aku terus ndomblong mikir, padahal negara kita ini adalah negara kepulauan.

Jadi tuntutan harapan saya yang pertama adalah pembangunan merata. “boro-boro pembangunan, wilayah kelautan kita aja sering disusupi dari luar”. Ya pembangunan kan tidak bisa serta merta, ya harus bertahap sedikit demi sedikit yang penting konsisten, bukan begitu. Dan satu lagi NKRI hargi mati. Usul dari saya kuatkan bidang pertahanan negara ini. Demi NKRI. Coba deh tengok negara yang maju pasti pengembangan bidang pertahanannya juga maju.

Disaat kita merasa haru dengan kondisi yang dialami saudara kita eh muncul isu konyol dan kurang logis yang dimunculkan oleh pembantu-pembantu kita (rakyat) di pemerintahan *Baca DPR*. Lakonnya “Belajar Tata Krama ke Yunani”. Kalo belajar tata krama kenapa nggak ke Solo saja, dijamin jika diaplikasikan dengan benar akan terbentuk pribadi yang santun dan berbudi. Yang terbaru lagi studi keluar negeri tentang rancangan undang-undang. kalau menurutku pengembangang sistem seperti itu kurang tidak efektif.

Tentu saya mengatakan hal demikian tidak asal “njeplak” saja. Pendekatan opini saya dibawah ini barang kali bisa mempertegas pernyataan saya diatas. Satu, Kunjungan keluar negeri ini sudah pasti menghabiskan banyak biaya (boros), belum tentu penyerapan transfer ilmu akan maksimal dengan cara singkat seperti itu. Logikanya kalau orang banyak melakukan perjalanan konsentrasi akan berkurang. Dari pengalaman yang sudah-sudah saat acara kuliah dulu jika studi banding yang paling berkesan adalah jalan-jalannya (manusiawilah).

Terus solusi dari aku, jika memang berniat mengambil nilai positif dari sebuah sistem, katakanlah mengenai sistem keuangan, salah dong jika menggunakan sistem studi banding. Cari saja orang Cerdas dan Jenius masalah system keuangan. Cari dua atau tiga. Plotkan mereka ditempat dimana akan belajar. Kalau perlu gaji yang besar, namun mereka harus fokus dan sungguh-sungguh menyerap ilmu, mempelajari, dan menularkan ilmu tersebut nantinya serta mengimplemantasikan jika memang cocok. Simpel dan lebih masuk akalkan.

Kedua jika berfikir lebih dalam lagi, mengadopsi system atau undang-undang atau apapun, lebih rawan terhadap infiltrasi kepetingan asing. Kalau sudah begini kembali lagi “NKRI Harga Mati”.

Terus pesanku buat saya sendiri dan para pemuda bangsa, boleh kita bekerja siang malam, ngumpulkan duwit buat masa depan, keluarga, namun luangkan sedikit waktu dan pikiran untuk berkontribusi buat negara ini. Minimal pemikiranlah. Terus kalau mau menolong saudara-saudara kita ya apalagi yang ditunggu orang gunungnya sudah meletus, tsunami sudah melanda!
Perubahan itu tidak gampang, tapi ayolah kita satukan semangat, merubah dari diri sendiri. Setiap dari kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan selalu diminta pertanggung-jawabannya.