Review Sony MDR EX-1000

Sony MDR EX-1000 Raja In Ear Monitor di masanya, namun bagaimana dengan saat ini? apakah masih relevan disebut raja, atau memang hanya raja di masa lalu?

Introduction
Pada saat pertama kali IEM ini keluar dipasaran, sony membandrol dengan harga $799. Harga yang cukup tinggi memang, mengingat IEM Sony MDR EX-1000 ini adalah IEM Flagship mereka.  Lantas mengapa sony memberikan bandrol yang cukup tinggi untuk IEM ini? mari kita simak lebih lanjut…
Specification
Sony MDR EX-1000 ini menggunakan dynamic driver. Tentu sebagian besar sudah mengetahui bahwa  dynamic driver suara yang dihasilkan akan lebih solid di nada rendah dibandingkan dengan balance armature. Dynamic Driver yang digunakan cukup besar yaitu 16 mm Dome magnet neodymium. Dengan Impedance 32 Ohm yang artinya IEM ini tidak sulit untuk di drive.  Frekuensi respon berkisar dari 3 – 30.000 Hz sehingga sampai nada tinggi pun akan bisa direspon oleh iem ini.

Screenshot
Berikut ini adalah foto – foto dari Sony MDR EX-1000 :

Tampak depan sony MDR EX-1000
Tampak depan terdapat tanda R dan L yang jelas terlihat
Dengan Jack bentuk L Shape

User Experience
Pengalaman menggunakan IEM ini, pertama dari segi bentuk, bentuk IEM ini terlihat sangat aneh, disisi lain hanya sony yang memiliki konsep seperti ini (setahu saya) terutama untuk produk-produk high end nya. Namun surprise… saat saya menggunakan IEM ini terasa sangat – sangat nyaman. Silicon Eartips bawaannya pun banyak sehingga bisa dipilih yang paling sesuai. Salah satu kelemahan yang lain adalah jika dipakai outdoor, dan diluar angin cukup kencang akan membuat suara “grubuk-grubuk” disekitar telinga, mungkin karena bentuknya.

Sound Quality

Agar lebih Tajam dalam penilaian sound quality, setup yang saya gunakan adalah Samsung S8+ sebagai media player, disini source musiknya adalah youtube, kenapa tidak spotify? karena disetup saya ini, menurut saya youtube memberikan hasil yang paling bagus dan balance disemua sisi. Saya gunakan Xduoo X20 sebagai bluethooth DAC bukan sebagai media player, karena kalau langsung dari Xduoo X20 menjadi terlau bright, jadi kurang pas kalau langsung dimainkan di Xduoo x20. Singkatnya Samsung S8+ yang memiliki karakter warm diteruskan DAC xduoo x20 yang bright memberikan improve disemua sektor. Dengan setting high gain di DAC nya. Sekali lagi setup tiap orang berbeda dan mungkin bisa memberi hasil suara yang berbeda. Sampai disini jargon klasik akan saya tuliskan kembali “percaya sama kuping sendiri”.

Sound Value
Bass : Bass atau nada rendah, menurut saya bagian bass lah yang paling rapih. Bass nya bulat, tidak ada beleber kanan kiri, tidak boomy, terkontrol namun lepas bagaimana bilangnya ya. Nyaman banget bass nya. untuk yang cepat pun tidak keteteran.  Slam dan Decaynya terbaik yang pernah saya dengarkan.  Mungkin karena pengaruh driver yang cukup gede 16 mm sehingga menghasilkan bass yang sangat baik. Nilai 9.

Mid : Mid vocal sangat intim. Dengan source musik yang baik, suara kecapan bibir penyanyi sangat terdengar intim dan basah. Untuk lagu-lagu Audiophile Emy Fujita suara sangat intim, Diana Krall suara serak basahnya seksi sekali dan seperti berbisik ditelinga, namun demikian vocal pas ditengah tidak terlalu maju. Saya menyebutnya sparkling. Sparkling vocalnya jelas sekali. Cocok sekali untuk vocal. Nilai 8.5

High : Jujur pertama kali saya dengar IEM ini saya kaget, kok pedes banget. Banyak sekali suara “ces .. ces.. ces…” Ternyata IEM ini menangkap frekuensi yang tinggi diatas IEM kebanyakan. Efeknya apa? Untuk nada-nada tinggi yang bening akan terdengar jelas, sebaliknya nada tinggi yang kualitasnya jelek akan membuat sakit ditelinga. Ini adalah IEM Unforgiven, artinya tidak ada toleransi. Kalau source jelek yang akan terdengar jelek.  Sebaiknya hati-hati dengan volume. Ibarat pertama kali makan sambal pedes. Pertama-tama kaget, namun setelah beberapa kali penyesuaian, lama lama bikin ketagihan. Nilai 8.5

Background, Soundstage, separation
Background nya black banget, konsekuensinya tentu separasi sangat jelas, instrumen terdengar bening dan soundstagenya menjadi luas. Instrumen violin, kecapi, dan semacamnya terdengar jelas. Suara yang dihasilkan mendekati suara aslinya (mendekati suara beneran). Nilai 9

Conclusion
1. Sony MDR-EX 1000 is Yesterday king dan masih diperhitungkan
2. Source Depend, sangat tergantung dari kualitas File audio, DAC, DAP. Emas keluar emas. Sampah keluar sampah.
3. Nada High bagi terkadang membuat sakit (volume terlalu tinggi atau kualitas file yang diputar jelek)

Demikian Review saya mengenai Sony MDR-EX 1000 ini saya buat senetral mungkin. Sekian terima kasih,

0 thoughts on “Review Sony MDR EX-1000

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *