Yang Bikin Ayem Tentrem

Standard

Hal yang bikin ayem tentrem, ke “tentram” an ini yang membuat kita bisa menikmati hidup, bermanfaat, gembira dan semangat menjalani hidup di tengah situasi apapun. Apa yang membuatmu “tentrem”?

Ayem dan tentrem ini adalah background yang harus disematkan dalam ruang hidup. Klo dalam teori modern einstein, bahwa dimensi kehidupan kita tersusun dari dua dimensi, yaitu Ruang dan Waktu.

Ga ngebayangin kalau situasi yang menekan penuh tantangan, penuh tekanan, rasa tentram ini yang akan menjadi bantal supaya bisa mantul lagi dan ga nyungsep ke tanah.

Nah kira-kira apa yang membuat sahabat-sahabat tentram? Tentu beda – beda kan? klo saya bisa melihat keluarga istri dan anak-anak sehat, komunikasi yang baik dengan keluarga, itu yang bikin ayem. Finansial yang aman adalah salah alasan bikin tentram.

Setiap orang punya rasa ayem nya masing – masing. Dan memang sebaiknya harus mencari rasa ayemnya. Bisa mempunyai hobi yang bikin ayem, bisa saling membagi. Menjalankan ibadah dengan rasa khusu’ dan bebas tekanan…

Rasa tentram bukan berarti hanya berada di zona nyaman, tanpa mau maju menghadapi tantangan. Rasa tentram adalah bantalan agar dapat berjuang, saat menghadapi situasi yang kurang baik, namun tetap bisa bangkit lagi.

Kalender jawa

Kalender Jawa
Standard

Berbicara kalender jawa, dulu mbah – mbah penulis, dalam ini mbah lanang, atau mbah wedok yang biasa menyebut-nyebut kalender jawa saat melakukan percapakan mengenai hari atau tanggal.

Atau di rumah, karena dekat dengan pasar Sapi, maka setiap ada sapi lewat berarti Wage, sementara kalau banyak kambing yang seliweran, berarti Kliwon. Karena memang Pas hari – hari itu pasar sapi atau pasar kambing dibuka.

Kalender Jawa
Kalender Jawa

Apalagi setelah mulai kerja, dan tinggal di daerah berbeda, nyaris penulis nggak pernah lagi melihat atau menyebutkan hari ini Legi, pahing, pon, wage atau kliwon.

Sebagai orang kelahiran Jawa yang notabene mbah-mbahnya familiar dengan penanggalan Jawa ini, saya sendiri belum dalam memahami filosofi penanggalan Jawa ini, dan mungkin hanya sekedar tahu saja.

Yang sering saya dengar adalah weton, setiap hari kelahiran memiliki nilai atau angka, yang secara filosofi saya belum banyak memahami. Jadi Ketika ditanya Weton mu apa? yang saya bisa menjawab.

Mungkin perlu bab khusus mempelajari bagaimana pemahaman kalender jawa ini, namun bagi saya sendiri ini adalah budaya, mengetahui atau memahami budaya itu berarti turut melestarikan, karena makin kesini pelajaran dari budaya ini makin tidak terbaca dan terabaikan.

Mungkin sering juga, ketemu orang dan ditanya hari ini Hari Rabu apa? pasti sebagian besar ga banyak yang tau. Ya harapan saya jangan sampai generasi yang sekarang sampai benar-benar nggak tau budaya asal.

Kenapa kok nulis tulisan begini?

Karena sebelah saya ada kalender yang ada keterangan penanggalan Jawa-nya dan buat stay calm dengan menulis diblog…