Bijak Dalam Pengeluaran

Standard

Sebenarnya saya kurang sreg dalam menulis judul postingan diatas. Karena dalam judulnya terdapat kata “Bijak”, tentu tulisan semacam ini juga harus ditulis oleh orang yang telah “Bijak” dalam hal pengeluaran. Saya sendiri ? masih belum dan sedang berusaha ke arah sana.
Bijak dalam hal pengeluaran dapat didefinisikan berbeda-beda oleh setiap orang. Setiap orang  mememiliki kebijakannya masing-masing. Selanjutnya Bijak Dalam Pengeluaran boleh saya spesifikan lagi menjadi : Bagaimana mengatur keuangan.

Karena tiap orang memiliki caranya masing-masing, maka yang saya share disini adalah murni pemikiran empunya blog sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai masukan (brainstorming) bagi kita semua.

Mungkin kita semua tahu peribahasa : Besar pasak dari pada tiang. peribahasa lama yang mengingatkan kepada kita bahwa seharusnya pengeluaran kita harus lebih kecil dari pendapatan. Apakah pengeluaran yang lebih kecil dari pendapatan selalu dapat dikatakan bijak ?

Suatu contoh Bapak A mempunyai gaji 8 Juta perbulan, untuk kebutuhan sehari-hari selama sebulan adalah 5 Juta, sehingga Bapak A masih mempunyai 3 juta untuk ditabung. Akan tetapi suatu hari Bapak A ada urusan mendadak dimana bapak A tersebut harus membayar sesuatu sebesar 5 juta pada bulan tersebut, sehingga kalau dibuat persamaannya 8 – (5+5) = – 2 juta. Bila kita kaitkan secara dangkal terhadap peribahasa diatas, bapak A tersebut tidak bijak dalam hal pengeluaran keuangan.
Namun menurut saya yang perlu digaris bawahi adalah bukan nominal minusnya namun apakah kalau dalam keadaan minus tersebut sudah dipikirkan sebelumnya alokasi dana untuk antisipasi terhapap masalah-masalah yang sifatnya tak terduga tersebut.

Bijak keuangan adalah berfikir untuk mampu memenuhi segala kebutuhan yang dapat diprediksi maupun kebutuhan yang sifatnya tak terduga.

Jadi tiap kali ada uang lebih sudah harus difikirkan alokasi penggunaannya, tidak hanya ditabung saja. Pertanyaan lain muncul, bagaimana cara me-manage uang gaji? Jika pembaca pernah terjun di dunia pembangunan proyek, sebelum proyek dimulai sudah dilakukan estimasi terhadap biaya-biaya selama proyek berjalan hingga selesai yang dituangkan dalam masing-masing post.

Post material sampai dengan proyek selesai sekian milyard, Post upah sampai selesai sekian milyard, Post Subkon sampai selesai sekian, Post persiapan sekian, Post BUA (gaji, makan, lembur dll) sekain, laba yang dihasilkan sekian persen…. Dari penetapan tersebut dijadikan patokan untuk tidak melebihi anggaran yang sudah dicanangkan tersebut sehingga keuntungan yang didapat sesuai dengan yang direncanakan.

Contoh diatas sangat bagus diterapkan untuk pengeluaran gaji kita. Artinya diawal bulan kita sudah menetapkan masing-masing post pengeluaran baik langsung seperti biaya makan, transport, pulsa, listrik, air dan biaya tak terduga sehingga dari penetapan tersebut kita tahu sisa gaji yang akan ditabung (kalau diproyek sebagai laba)

Dalam pelaksanaanya kita harus konsisten agar biaya real yang terjadi pada masing-masing post tidak melebihi dari yang direncanakan diawal, syukur-syukur lebih kecil sehingga sisanya menjadi tambahan tabungan. Apabila dalam pelaksanaan terjadi pembengkakan dari biaya yang direncakan, maka harus dijadikan sebagai evaluasi mana-mana post lain yang bisa ditekan untuk menutupi post yang membengkak tersebut sehingga keuntungan yang inginkan masih dapat dicapai.

Kalau kita sudah punya tabungan sebaiknya apa yang harus kita lakukan ? Biar tetap ditabungan bank saja atau dideposit, atau beli mobil atau beli tanah dan bla bla dan seterusnya, kalau dari empunya blog ini memberi saran lakukan INVESTASI. Kalau ditabung di Bank saja, bunga bank masih kalah sama inflasi, artinya tiap tahun nilai uang yang kita simpan akan selalu menurun. Bagaimana supaya tidak menurun? Lakukan INVESTASI.

Investasi dapat berupa Tanah, Emas, Saham, Danareksa, Deposito dan lain-lain yang bisa dipelajari lebih lanjut dari pakar-pakar investasi. Maksudnya adalah untuk menjaga nilai uang yang kita punya dan memberi nilai tambah dari uang yang sudah ada tersebut.

Memang tidak ada habisnya kalau bicara soal duit, yang perlu digaris bawahi dan diterapkan adalah Bijak Dalam Pengeluaran, Bijak Dalam Mengatur uang, dimana semua hal yang kita lakukan nantinya kembalinya untuk diri kita sendiri,

Finally I accomplish my job at Makassar

Standard

Judulnya pake bahasa Inggris *biar dibacanya agak sok sedikit*. Finally i accomplish my job at makassar and i must go to number one crowded city Jakarta. *setopp inggrisnya*. Rasanya seperti De Javu saja, setiap menyelesaikan tugas diluar daerah dan harus ke Jakarta.

Suasana kantor update 11-8-2012

Saya seolah mengalami siklus tahunan yang sama seperti tahun lalu. Jika tahun lalu sehabis dari Tanjung Balai Karimun, balik ke Jakarta langsung ke proyek ini, namun hanya sebentar saja kemudian ada nota dinas ke Makassar. Pas Makassar ya Akhir-akhir bulan agustus tahun 2011 lalu. Nah sekarang saya harus meninggalkan Makassar hampir satu tahun saat pertama kali menginjakkan kaki di Kota Anging Mammiri ini.

Hampir satu tahun di Makassar banyak sekali hal berharga yang ditemukan disini. Pada waktu pas datang pertama kali, proyek ini begitu ribetnya, namun perlahan tapi pasti bangunan di proyek sudah jadi. Mulai dari Tim yang solid de el el.

Satu yang berkesan dari Makassar adalah MAKANAN. Oke deh, boleh nih bagi-bagi tempat makan Favorit di Makassar. Pertama Pisan Ijo La Macca, pas didepannya Tower Phinisi UNM, tempat makan pisan ijo sambil mengamati perkembangan proyek.


Untuk Coto ada banyak namun yang menurut saya enak itu adalah coto Jl. AP Petaranni yang ujung dekat jalan layang. Kalau dari arah Selatan lurus aja, sebelum perempatan jembatan, di kanan jalan ada coto, enak banget disitu cotonya, sebenarnya ditempat lain ada coto gagak, coto serigala tapi saya kurang suka.


Selanjutnya bakso sentosa di Jalan Penghibur pantai Losari, coba deh bakso ikannya, sangat mak nyooss. Sehingga menjadi langganan saya. Selain enak, harganya juga tidak terlalu menguras kocek.


Nominasi untuk sarabak, harus coba sarabak di Jalan Sungai Cerekang, depannya Grestelina. Penjualnya sih ibu-ibu yang biasanya suka terlihat mengantuk dan ketiduran saat berjaga. Namun rasa sarabaknya menurut saya terwahid di Makassar, bener-bener tidak bikin nek, seperti kebanyakan, apalagi ditambah telo gorengnya.

Kategori Pisang Epe, harus coba jalan penghibur, pas dekat ATM BNI dan Mandiri, disebelanya ada pertigaan, lha penjualnya ada dipertigaan situ. Dengan kondisi terbuka, makanya saya sarankan jangan kesitu pas hujan. Nikmat sekali pisang epe disutu. Pokoknya kalau sobat datang ke Pantai Losari Jangan Lupa cicipi pisang epe disitu.

Palu Basa, dari beberapa tempat yang ada, saya rekomendetkan ke di Palu Basa Jln. RS Faisal. Kalau dari Pettarani, belok ke arah RS Faisal, dari petarani tersebut kurang lebih 50 menter di sebelah kanan. Biasanya saya pesan Palu basa alasnya dua ples nasi dan teh botol sosro sudah cukup nampol. Sedikit tips, di Makassar ini banyak sekali makanan berlemak jahat, makanya imbangi dengan memberi jeruk nipis, dikecrutin saja.


Konro, saya tidak bisa berkata banyak, karena saya tidak terlalu suka konro, ada yang terkenal yaitu konro karebosi, tapi menurut saya kok biasa saja ya. Selanjutnya Menu Favorit yaitu bebek, untuk mendapatkan menu bebek saya rekomendasikan di Warung Cobek-cobek Di Jalan Bulevard dibelakangnya mall Pannakukkang atau di Warung Pak Ndut depannya Ratu Indah Mall.


Ada Juga rumah makan seperti Dinar, ratu gurih dan popsa dan lain-lain tapi saya jarang, kesana biasanya pas ada makan bersama aja. Serta jenis makanan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu disini, seperti Sob saudara, palu mara de el el. Untuk tempat rekreasi sekitar Makassar ada Bira & Toraja (belum pernah kesana), Malino, didalam Kota sendiri Ada Pantai losari, benteng Ford Rotterdam yang pernah saya tulis disini.
Sementara tempat nongkrong favorit adalah di Pizza Hut Pettarani, biasanya kalau sudah capek dari kerja proyek di Malam hari, bisa singgah dan pesan minuman sambil baca-baca buku, adem dan bikin rileks banget. Kondisinya juga nyaman.


Itu pengalaman saya selama hampir setahun di Makassar dan tentunya pengalaman bekerja yang bisa menjadi bekal untuk melangkah kedepannya. Tapi memang banyak yang unsur kulinernya, tak bisa saya bantah setahun di Makassar berat badan saya nambah kurang lebih 20 Kg.

Dan habis lebaran ini sudah stanby di Jakarta, Proyek Baru, amanah yang harus dijalankan untuk beberapa waktu ke depan. Selumnya mudik dulu ke Kediri (YESSSSS). Ada kesan menarik juga saat bekerja di Makassar, yaitu lagu-lagu yang menemani dalam mobil saat berangkat dari Mess – Proyek atau sebaliknya dan pas saat kerja Juga, antara lain seperti Price Tag, Wish you were Here, Lagu yang menyambut kedatangan saya saat pertama kali di Makassar Nothing On You – Bruno Mars yang sering diputar oleh Rekan disebelah saya, dan yang paling fenomenal ada Michel Guang Liang – Tong Hua. Satu lagi, pas disini selalu update movie terbaru.

Btw bentar lagi mau lebaran Mohon maaf lahir batin, Marhaban ya Ramadhan 1433 H.