Ditengah kesibukan beraktifitas terkadang kita sampai terlupa akan kebutuhan berolah raga, ya olahraga berfungsi untuk menjaga kesehatan badan. Banyak olah raga yang bisa dilakukan disela-sela rutinitas dan kesibukan. Salah satu olah raga yang menurut saya membumi, murah meriah dan bisa dilakukan dimana saja adalah Lari.

Memang sekarang lagi booming running competition yang disponsori oleh perusahaan atau instansi tertentu. Ya Running ini lagi mewabah di kota-kota besar macam Jakarta, Surabaya, Makassar dan kota-kota lainnya. Hal ini bisa dilihat di group Indorunner, dimana Group IndoRunner yang semakin berkembang tiap waktunya.

Bukan semata-mata mengikuti trend ya, olah raga adalah penting untuk menjaga kesehatan tubuh, tentu sesuai dengan porsi yang diperlukan. Beberapa waktu lalu saya gabung dengan Komunitas Running di Tebet. Komunitas lari di Tebet yang biasa disebut #Tebetian. 

Lokasi berkumpulnya adalah di Pom Bensin Shell Tebet, Deket Green Garden atau sebelah Timurnya Apartemen Signature Park. Setiap rabu malam, kumpul jam 19.00 WIB. Tracknya disekitaran Tebet dengan jarak lari kurang lebih 5K (5 Kilometer). Selain Atmosfirnya yang rileks, suasana yang nyaman dan larinya adalah type ringan jadi bagi cocok bagi siapapun.

FEEL FREE TO JOIN #TEBETIAN, Gratis dan terbuka siapa saja yang mau gabung.

Entah kenapa tiba-tiba sangat tertarik menulis tentang “Butterfly Effect” ini, mulai mengetahui istilah Butterfly Effect ini beberapa tahun silam dari nonton film yang judulnya juga sama “Butterfly Effect’. Dalam film tersebut tokoh utama memiliki kemampuan merubah suatu keadaan dimasa lalu dan dampaknya masa depan juga berubah. Film fiksi memang, namun yang menarik disini kenapa sang sutradara memberi judul Butterfly Effect.

Dari browsing google banyak sekali tulisan atau artikel yang menulis teori Butterfly Effect ini. Satu hal yang dapat saya simpulkan (versi saya) bahwa kejadian kecil saat ini akan berpengeruh signifikan dimasa depan. Apakah anda pernah mengalami kejadian yang dimaksud? picture taken from : http://www.designrulz.com/product-design/light/2010/05/1631/

Butterfly effect

Saya sendiri memiliki pernah mengalami hal ini, tidak saya jelaskankan panjang lebar ya, namun pada prinsipnya saya dulu melakukan tindakan kecil dan tidakan tersebut berdampak signifikan pada hal yang akan datang. Bagaimana itu terjadi? itu sepertinya diluar kuasa kita sebagai manusia. Karena tindakan kecil ini sangat berdampak sangat signifikan, seyogyanya tindakan-tindakan yang kita lakukan adalah demi unsur ibadah dan kebaikan.

Dan banyak sekali contoh-contoh baik yang kita jalani secara langsung maupun dari pengalaman orang lain tentang teori Butterfly Effect ini. Istilah Batterfly effect dalam Chaos teori dilakukan pendekatan dengan ungkapan seperti ini : 

“Sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.” 
Kalau dipikir secara logika tidak ada hubungan yang jelas antara kepakan sayap kupu-kupu dengan terjadinya Tornado di Texas beberapa bulan kemudian.

Dan dalam ajaran Agama pun disebutkan sekecil apapun tindakan yang dilakukan akan mendapat balasannya. Akhirul kata semoga hal kecil yang kita lakukan saat ini adalah kebaikan, dan akan menjadi kebaikan-kebaikan yang besar diwaktu mendatang.

Beberapa hari belakangan ini lagi demen suaranya Celine Dion, beberapa lagu yang sering saya putar berualang di Audio Player saya antara lain I’am A live iramanya yang nge beat dan mengajakan untuk bersemangat walaupun sebenarnya liriknya romantis.

Yang kedua To Love You More, aransemennya seperti ada irama keroncongnya, suara Celine Dion luar biasa ciamik.

Beberapa hari ini disepanjang jalan, saya temui banyak sekali penjual kambing, memang hari Raya Kurban sebentar lagi. Selain kegiatan berbagi daging kurban kepada saudara yang tidak mampu, hari raya juga memberikan rejeki pada para penjual kambing maupun pemilik kambing.

Kumandang takbir malam ini terdengar khitmat dan menyegarkan jiwa, jiwa yang setiap harinya berkemelut dengan urusan dunia yang kadang membuat terlena. Tak ayal lantunan takbir malam ini laksana mendapatkan hujan ditengah musim kemarau.

Bagi yang mampu hendaknya berkurban, bagi yang belum dapat berkurban kali ini semoga tahun depan dapat berkurban. Selamat Hari Raya Idul Adha, semoga kedepan menjadi lebih baik, lebih bermanfaat bagi keluarga dan sesama.

Bermula dari undangan Halal Bihalal yang diadakan pada hari Minggu 31 Agustus 2014 yang bertempat di Golf Driving Range – Senayan Pintu V, hal itu juga sebagai sarana bisa ketemu teman satu angkatan yang setelah lulus jarang ketemu lagi, selain itu juga teman-teman, senior, atau Junior satu jurusan yang belum pernah bertemu bisa bertatap muka disini.

Berangkatnya pagi, kebetulan harinya bertempatan dengan Car Free Day dan juga Lomba Lari Independence Day yang diselenggarakan Bank BRI. Hal hasil mencari parkiran pun harus cukup jauh dari lokasi. Halal Bihalal ini adalah yang pertama yaitu diadakan oleh 3 jurusan sekaligus SIPIL, ELEKTRO DAN MESIN, dimana tahun-tahun sebelumnya biasanya sendiri-sendiri.

Lomba mewarnai

Potret diatas adalah salah satu lomba mewarnai, diikuti oleh putra-putri perserta halal bihal. Terlihat dengan semangatnya putra-putri ini mengikuti lomba mewarnai dibawah cuaca Jakarta yang cerah waktu itu

Kuliner yang disediakan

Foto diatas, adalah salah satu menu makanan yang disajikan. Hebatnya hidangan ini digratiskan untuk para peserta. Salut buat panitia dan para sponsor. Jajanannya kas Jawa Timuran. Ada juga lontong kupang Fatmawati dihadirkan di acara ini.

Tarik tambang

Foto diatas adalah lomba tarik tambang, perwakilan masing-masing saling berkompetisi lombang tarik tambang dengan system sudden death. Lomba tradisional 17 an memang yang paling seru.

Usahanya sampai jatuh bangun

Screen shoot diatas adalah the winner, kalau dilihat dari perjuangannya sangat luar biasa. Sampai jatuh, tengkurap, namun akhirnya dapat memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara.

Teman S47

Ini dia foto para Co Patriot penulis, walaupun teman angkatan yang datang sedikit, namun bisa bertemu dengan teman lama dalam satu kesempatan adalah kebahagiaan tersendiri. Dengan kesibukan masing-masing masih bisa berkumpul dalam satu acara. VIVAT S47

Keluarga Alumni Teknik Sipil

Foto diatas adalah foto keluarga besar jurusan Teknik Sipil ITS, ambil fotonya sehabis lomba tarik tambang. Super salut buat pak Pudjo atas perjuangan luar biasa dalam lomba tarik tambangnya, dan akhrinya menjadi Juara.

Bareng pak Pudjo dan Pak Budi Suswanto

Dan foto ini adalah foto bareng dengan bapak Kajur dan Dosen yang menyempatkan hadir di acara ini ditengah kesibukan beliau. Semoga tambah sukses, maju serta lebih dan lebih lagi dalam memberikan kontribusi nyata buat negara. VIVAT 

Apakah daun yang mengering jatuh dari pohon merasa kalah oleh kondisi luar seperti musim panas atau dinginnya salju ?

Kemudian pohon yang masih berdiri tegak itu berbisik pada daun yang akan jatuh ketanah itu : “Ini adalah siklus kehidupan. Mungkin saja engkau berpikir kamu akan mati, namun kamu itu tumbuh menyatu denganku, karena jasa-jasamu aku bisa berfotosintesis mendapatkan makanan dan hidup. Selain itu engkau juga selalu memberi teduh para pejalan kaki saat meraka meneduh karena hujan, atau panas. Kita ini adalah satu”.

Sebuah peristiwa lain dialami seorang laki-laki pendaki gunung, apakah pendaki gunung itu merasa kalah pada saat : ia menemukan sebuah gunung, kemudian saat pendakian alam menyelimuti puncak gunung itu dengan awal tebal disertai badai? Kemudian laki-laki itu menjawab :”Kamu tidak mengingingkan aku mendaki saat ini, tapi cuaca akan berubah, suatu hari, aku akan kembali untuk berdiri di puncak, sementara ini tunggulah kedatanganku kembali.”

Alam itu tidak mengenal kalah atau menang

Apakah seseorang yang ditolak pada cinta pertamanya, menyatakan bahwa cinta itu tidak ada? kemudian lelaki muda itu berkata pada dirinya sendiri: “Saya akan menemukan seseorang yang lebih baik yang mampu untuk mengerti apa yang saya rasakan. Dan aku akan berbahagia dalam hari-hari saya”

Dalam siklus kehidupan tidak ada sesuatu yang disebut Kemenangan atau Kekalahan; yang ada hanyalah perubahan dan kekalahan itu terjadi hanya bila berhenti dalam siklus, menyerah dalam berikhtiar.

Seperti halnya saat alam mengalami musim dingin, cuaca dingin yang berat selama beberapa waktu namun pada akhirnya mendapat konsekuensi indah saat musim semi datang. Begitu juga saat musim panas datang, matahari menghangatkan seisi bumi, namun pada akhirnya musim gugur akan datang juga. Kalau di Indonesia hanya dua musim saja ya.

Saat rusa memakan rumput dan kemudian ganti dimakan Singa. Hal ini bukan masalah siapa yang paling kuat, namun bagaimana tuhan menunjukkan caranya menunjukkan siklus kehidupan. Dan dalam siklus kehidupan tidak ada pemenang akau yang kalah; hanya sebagai bagian yang harus dilalui. (Tulisan diatas dinukilkan dari karya Paulo Coelho – Manuscript found in accra).