Year: 2014

Civil Engineering

Cara mengetes chemical anchor

Pada postingan terdahulu telah disharing mengenai anchor dan dinabolt, bisa dibuka lagi disini. Nah pada posting blog kali ini, mari kita coba membahas bagaimana cara mengecek chemical angkur yang sudah terpasang.

Chemical anchor termasuk angkur kelas berat, dalam kegunaannya sering digunakan untuk menahan beban yang berat. Sehingga pada proses pengeboran, injeksi kimia serta waktu pengeringan harus diperhatikan dengan seksama.

Secara umum beberapa faktor yang menentukan dari kekuatan chemical anchor ini antara lain : komposisi campuran kimia itu sendiri, kemudian kekuatan beton itu sendiri. Umumnya campuran kimia tersebut apabila mengeras memiliki daya lekat yang lebih besar dari beton itu sendiri.

Sehingga yang paling kritis adalah kekuatan beton. Pada saat pemasangan chemical angkur, kedalaman pengeboran, jarak bor dari tepi beton juga menentukan. Kalau terlalu tepi dikhawatirkan akan retak. Aturan kedalaman, jarak dari tepi ini sebenernya sudah tersaji secara lengkap dari brosur produk bersangkutan.

Kalau sudah terpasang dan kemudian kita ingin tahu apakah yang terpasang tersebut sesuai dengan spesifikasi, langkah-langkah pengetesannya dapat diperlihatkan sebagai berikut:

Pertama cari tempat test (beton) yang kekuatannya sama dengan beton yang akan dipasang Chemical anchor nantinya. Kemudian pasang besi ankur sesuai dengan kedalaman yang ditentukan serta takaran chemical yang diperlukan

Langkah kedua adalah dengan memasukkan besi drat silinder, fungsinya adalah untuk memegang alat compressor tarik. Pastikan waktu pengeringan sudah sesuai dengan yang disyaratkan.

Memasang alat kompressor untuk mendapatkan gaya tarik, install pada besi angkur yang telah dipasang, setting sesuai dengan pasangan yang pas. Kemudian  mulai dilakukan tarikan secara perlahan-lahan.

Saat kompressor udah menarik, pembacaan dial gauge terus diamati, untuk anchor yang bagus biasanya angka dari hasil pengetesan masing tinggi dibanding dengan rencana.  Kalau sudah sesuai dengan rencana ternyata masih masih kuat, diberi seper tekanan kemudian dihentikan. Dan apabila demikian chemical anchor berarti dapat berfungsi dengan baik.

Test hanya dilakukan sebagai sampel, untuk pemasangan yang sesungguhnya ada bagian-bagian yang tidak ditest, sehingga agar hasil yang didapat juga baik, maka proses pengerjaan yang benar selama pemasangan perlu sekali diperhatikan.

Civil Engineering

Tower Crane

Untuk pembangunan gedung yang tinggi, Tower Crane sangat diperlukan sebagai alat angkut material dan peralatan. Dapat dikatakan pada proses konstruksi Tower Crane atau TC ini memiliki peranan yang sangat vital. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mau mendirikan Tower Crane antara lain :

1. Desain Pondasi TC.
Karena TC ini merupakan alat yang berat, perlu tingkat keamanan yang tinggi, maka sebaiknya saat mendesain pondasi TC, harus mengacu pada desain yang ada di manual book TC bersangkutan. Lebih baik apa bila desain yang dibuat faktor keamanannya dilebihkan dari manual book yang bersangkutan.

2. Perletakan Posisi TC
Perletakan posisi TC ini adalah hal terpenting. Perletakan harus memperhitungkan Jangkauan area TC setelah terpasang, zona-zona penting harus dapat dilayani. Posisi TC sebaiknya tidak terlalu jauh dari TC supaya bracingnya juga tidak panjang. Posisi TC harus memperhitungkan cara pembongkaran TC jika bangunan sudah jadi, posisi ditentukan agar tidak mengalami kesulitan selama penuruan TC.

3. Metode pemasangan (erection) Tower Crane
Pekerjaan Ereksi TC ini merupakan pekerjaan yang memerlukan tingkat keamanan tinggi, selain itu metode ereksi TC yang benar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mendirikan TC :

Menentukan titik lokasi Tower Crane. Seperti gambar dibawah bahwa area yang penting harus dapat dijangkau.
  
Desain pondasi Tower Crane harus mengacu pada Manual book alat. Tidak boleh kurang dari ketentuan yang diperlukan. Gambar dibawah ini adalah contoh pondasi TC yang diperkuat dengan bore pile.

Menyiapkan area yang akan dibangun pondasi, baik untuk galian dan bekisting pondasi Tower Crane.

 Intall Fixing angle dan segment terbawah saat persiapan cor pondasi Tower Crane.
Persiapan untuk proses pengecoran, pastikan bahwa posisi, jumlah penulangan sudah sesuai dengan desain.
Proses pengecoran, memastikan bahwa beton benar-benar rata dengan memakai vibrator.
Beton yang sudah dicor dilakukan proses curing.
Pasang Pivot dan tower head, Pasang counter jib yang sudah terangkai dan hoist winch.
Rangkai Jib sesuai panjang kebutuhan, Pasang Pin-pin dan kecangkan.
Setelah segment awal selesai dipasang, segment selanjutnya dipasang secara bertahap.
Terakhir supaya Tower Crane dapat bekerja seimbang, pastikan counter weigh sesuai dengan yang diperlukan..

Demikianlah metode secara singkat tentang proses erection TC. Semoga apa yang ditulis ini dapat berguna bagi kita semua. Kalau ada penilaian atau masukan, saran silahkan komen dibawah.