Kereta Api kembali Lagi ke Habitatnya

Standard

Ada acara dua hari kamis dan jumat besok di Bantul. Sehingga pada rabu hari ini saya mencari tiket Kereta Api. Dari dulu kereta api merupakan moda transportasi favorit terutama klo pergi ke Jogja.

Sudah diumumkan secara resmi bahwa persyaratan naik kereta untuk yang sudah vaksin ke dua atau ketiga tidak perlu pcr atau swab antigen. Sementara yang baru vaksin 1 masih diwajibkan menyertakan hasil pcr atau swab antigen

Sebagai pilihan adalah kereta Api Mataram dengan tujuan dari pasar senin dan turunnya di stasiun Yogyakarta. Kereta start berangkat jam 9 malam. Sangat berbeda dengan beberapa waktu lalu. Karena beberapa bulan lalu, sering mondar – mandir Jakarta Jogja, penumpang tidak terlalu banyak. Malah diwaktu waktu tertentu beberapa gelintir orang saja.

Pemandangan yang berbeda nampak pada malam hari ini. Padahal ini rabu, yang notabene hari kerja. Namun suasana ramai sekali. Sepertinya pergerakan orang kembali normal. Semoga ini menjadi indikasi rebaound dari segi pertumbuhan ekonomi secara nasional. Amin.

Walaupun ramai namun prokes tetap berjalan dengan baik. Salut buat KAI semoga kedepannya semakin maju. Semakin meningkatkan pelayanannya.

Mamuju Sulawesi Barat

Standard

Akhirnya saya sampailah di Mamuju, Sulawesi Barat. Di Mamuju inilah terletak gedung-gedung pusat pemerintahan. Sebagian besar gedung-gedung tersebut terdampak akibat gempa. Gempa yang terjadi beberapa kali tersebut mengakibatkan banyak gedung yang mengalami kerusakan. 

Ke Mamuju sendiri harus transit dulu di Makassar. Dan penerbangan yang menuju ke kota ini hanya ada kurang lebih 2 kali sehari (cmiiw). Secara garis besar kota Mamuju ini sangat indah karena berada ditengah antara laut dan pegunungan. 

Mamuju Sulawesi Barat

Saat ini Kota Mamuju, Majene dan sekitar khususnya, maupun provinsi Sulbar pada umumnya sedang berjuang untuk bangkit kembalisetelah gempa yang terjai. Banyak sekali hal-hal menarik yang saya amati disini. Terutama Kultur Budaya, maupun kearifan lokal dimana ini adalah bagian dari kekayaan Budaya Bangsa Indonesia. Saya percaya suatu yang dinilai sebagai budaya selalu memiliki nilai yang terkandung di dalamnya.

Hal menarik yang saya amati adalah desain rumah adat. Ciri khas rumah adat atau disini disebut dengan Boyang.

Rumah Boyang Sulawesi Barat
Da’dua Tassisara, tallu tammallaesang. Dua tak terpisahkan, Tiga saling membutuhkan. Dua disini adalah Hukum dan Demokrasi dan Tiga adalah Ekonomi, keadilan dan persatuan. Sebuah nilai kearifan lokal yang menjadi Universal.