Mampir ke padepokan seni Bagong Kussudiardja

Standard

Jika dikatakan bahwa dua hari adalah waktu yang tidak lama maka seperti itulah judul tulisan ini. Mampir.

2 hari mampir ke padepokan Bagong Kussudiardja untuk belajar mengenal seni. Waktu yang sangat pendek untuk belajar memang. Namun waktu yang sangat cukup menunjukkan bahwa saya masih sangat dangkal. Dan masih perlu belajar banyak hal.

Sebagai orang awam, disini saya diajarkan teknik dasar seni, yang diharapkan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Ini juga kali pertama datang ke Padepokan ini. Walaupun beberapa waktu lalu sering mondar-mandir Yogya Bantul, namun saya baru tahu pada kesempatan ini. Lokasi padepokan berada di Bantul, namun sebenarnya juga tidak Jauh dari Jogja. Saya turun di stasiun Tugu dan hanya perjalanan lima belas menit kesana.

Suasananya yang asri dan sejuk serta Bangunan yang kental dengan tradisional Jawa semakin melekatkan nilai pelajaran seni yang ada didalamnya.

Berjalan lagi kearah belakang, arah menuju Masjid melalui jembatan gantung, disitu terpampang informasi seputar padepokan

Kemudian ditengah lagi, tepatnya beberapa meter saja dari panggung sanggar terdapat Monumen Bagong Kussudiardja, Tokoh seniman serta pendiri sanggar.

Sebuah pengalaman baru dalam belajar ilmu seni. Semakin banyak belajar akan semakin sadar bahwa banyak hal belum diketahui. Bagaimana menjadi manusia dalam kesadaranya sebagai manusia.

Kereta Api kembali Lagi ke Habitatnya

Standard

Ada acara dua hari kamis dan jumat besok di Bantul. Sehingga pada rabu hari ini saya mencari tiket Kereta Api. Dari dulu kereta api merupakan moda transportasi favorit terutama klo pergi ke Jogja.

Sudah diumumkan secara resmi bahwa persyaratan naik kereta untuk yang sudah vaksin ke dua atau ketiga tidak perlu pcr atau swab antigen. Sementara yang baru vaksin 1 masih diwajibkan menyertakan hasil pcr atau swab antigen

Sebagai pilihan adalah kereta Api Mataram dengan tujuan dari pasar senin dan turunnya di stasiun Yogyakarta. Kereta start berangkat jam 9 malam. Sangat berbeda dengan beberapa waktu lalu. Karena beberapa bulan lalu, sering mondar – mandir Jakarta Jogja, penumpang tidak terlalu banyak. Malah diwaktu waktu tertentu beberapa gelintir orang saja.

Pemandangan yang berbeda nampak pada malam hari ini. Padahal ini rabu, yang notabene hari kerja. Namun suasana ramai sekali. Sepertinya pergerakan orang kembali normal. Semoga ini menjadi indikasi rebaound dari segi pertumbuhan ekonomi secara nasional. Amin.

Walaupun ramai namun prokes tetap berjalan dengan baik. Salut buat KAI semoga kedepannya semakin maju. Semakin meningkatkan pelayanannya.