Para pembaca yang berbahagia, jika pada postingan lalu, diblog ini telah dijelaskan apa itu Gnucash disini, dipostingan ini sekali lagi akan diterangkan bahwa gnucash adalah software pencatatan akutansi, sangat bagus digunakan untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, digunakan untuk hal yang lebih komplek pun gnucash bisa, karena software ini menurut saya sangat komplit.

Pada postingan kali ini, kita akan membicarakan dasar akutansi yang diperlukan agar kita dengan benar menggunakan software gnucash ini. Untuk itu marilah kita mengenal 5 unsur dasar akutansi. Unsur-unsur itu antara lain Harta (Assets), Hutang (Liabilities), Laba (Equity), Pendapatan (Income), dan Biaya (Expenses). Untuk selanjutnya kita akan menggunakan istilah yang diberi tanda kurung diatas (kita gunakan yang bahasa inggris), karena memang software Gnucash menggunakan Bahasa Inggris.

Hal yang harus selalu kita ingat ! persamaan dasar diantara unsur-unsur tersebut yaitu :

Assets – Liability = Equity

dan untuk lebih dalam lagi, Income dan Expanses diikut sertakan, persamaan menjadi :

Assets – Liability = Equity + (Income – Expenses)

Kita harus benar-benar menghormati persamaan diatas, supaya kita tidak salah dalam melakukan pencatatan. Sebagai contoh : Jika kita mendapatkan pemasukan (income), maka tentunya assets kita juga akan bertambah.

Untuk lebih jelasnya bagaimana memahami hubungan diantara unsur-unsur yang telah disebutkan tadi, gambar berikut ini bisa mewakili.


Gambar diagram diatas menunjukkan hubungan diantara ke 5 unsur dasar. Equity akan bertambah sejalan dengan Income dan menurun sejalan dengan adanya Expanses. Tanda panah menunjukkan arah pergerakan nilai tersebut.

Sistem Double Entry

Dengan sistem Double Entry ini, untuk setiap perubahan pada satu unsur/akun dalam persamaan akutansi, harus ada perubahan minimal di satu akun yang lain supaya persamaan diatas tetap seimbang, konsep ini disebut dengan Prinsip Keseimbangan dan hal ini sangat mendasar (artinya harus benar-benar dipegang). Tujuan mendasar sistem Double Entry ini adalah supaya kita dengan mudah melacak masuk uang dari mana dan keluarnya kemana.

Di Gnucash setiap kali kita melakukan pencatatan disatu akun, gnucash akan secara otomatis memilihkan kita di akun yang lain mana, transaksi tersebut akan dicatat, di Gnucash pencatatan bisa dilakukan tidak hanya dua akun saja, namun juga bisa lebih.

Okelah kalau begitu, sampai disini dulu tutorial I tentang Gnucash kali ini, InsyaAllah jika ada kesempatan, saya akan melanjutkan tutorial II mengenai Konsep memasukkan transaksi di Gnucash.

Renungan posting kali ini : Bahwa kebenaran mutlak waktu itu terus berputar, tak terulang. Sejauh manakah kita memberi untuk orang disekitar kita. Atau seberapa besarkah kita berjuang untuk orang kita cintai. Lebih dari itu, apakah kita sudah berusaha mewujudkan impian dalam hidup ini. Mengingat hidup hanya sekali, menjadi orang biasa yang tertelan waktu atau menjadi bagian sejarah yang dicatat waktu.

Ada banyak hal menarik yang ada di kota Pare, kota kecil yang terletak di selatan Jombang atau disebelah timur laut kota Kediri selain memiliki Peninggalan Sejarah berupa Candi Surowono yang pernah saya postingkan disini, atau masjid Agung An Nur Pare yang berdiri kokoh di Sebelah Stadion Canda Bhirawa yang saat ini mulai kurang terawat, kota kecil ini juga memiliki tempat yang sangat bagus untuk belajar bahasa Inggris, yaitu Kampung Inggris.

Jum’at pagi 4 Pebruari 2011 kemarin, saya sempatkan mengunjungi tempat ini. Kebetulan rumah saya dengan kampung Inggris Tulungrejo Pare ini tidak terlalu jauh. 15 menit jika saya menggunakan sepeda motor. Namun pagi itu saya berniat bersepada mengelilingi sejuknya udara pagi kota Pare dan sekaligus mampir di Kampung Inggris.

Kampung Inggris ini tepatnya berada di daerah Tulungrejo. Dari terminal Pare kita harus berjalan ke selatan hingga menemukan perempatan pertama dan belok ke Kanan (ke barat) kurang lebih 1 KM, disini anda sudah akan menemukan tempat kursus Bahasa Inggris. Atau jika kita dari Tugu Garuda di sebelah SMA 2 Pare, anda harus berjalan ke utara kurang lebih 500 meter. Untuk masuk lebih dalam lagi ke Kampung Inggris kita bisa melalui Jalan Anyelir yang tak jauh dari situ.

Pagi itu saya mengayuh sepeda saya. Melalui perempatan Tulungrejo ke Barat kurang lebih 1 km, dari pinggir jalan, saya sudah melihat aktivitas belajar mengajar bahasa Inggris.

Sekarang tempat ini sudah banyak sekali tempat untuk kursus Bahasa Inggris, sudah sangat berkembang menurut saya. Berbeda saat saya dulu ke sini mencari tempat kursus saat kelas satu SMA di tahun 2001 lalu. Saat itupun saya tidak jadi kursus he. he…

Jika anda memasuki kampung Inggris ini, anda tidak akan melihat suatu tempat pendidikan yang mencolok. Seperti halnya kampung, anda hanya akan melihat perumahan biasa dan pondok-pondok kecil area kampung ini. Namun hal itulah yang membuatnya berbeda dan lebih menegaskan nama daerah ini sebagai “Kampung Inggris”. Kampung Inggris ini hidup dengan semangat belajar Bahasa Inggrisnya. Karena setiap lewat saya hampir menemukan proses belajar mengajar Bahasa Inggris secara terbuka. Skrinsyutnya, biar tidak dikatakan hoax:



Anda pasti bingung jika berada ditempat ini, karena banyak sekali tempat kursus, program yang diajarkan mulai dari Grammar, Speaking, Toefl dan lain sebagainya. Anda tinggal mencari sendiri yang sesuai dengan yang anda butuhkan. Tempat ini benar-benar hidup bahasa Inggris-nya. Sistem pengajaran yang memberlakukan dialog bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, dalam asrama. Jadi jangan heran jika jebolan Kampung Inggris ini sudah bisa ber cas cis cus ria dalam bahasa Inggris.

Saya sendiri kurang begitu tahu asal muasal kampung ini, dari cerita yang saya dengar (baca :allegedly), Pengajaran Inggris disini dimulai Dari Mr. Kalen yaitu founder BEC yang merintis pembelajaran disini. Dan karena lulusannya memang berkualitas sehingga dikenal. Hingga akhirnya murid-murid dari Mr. Kalen ini juga mendirikan tempat-tempat kursus serupa di kampung ini. Kemarin saya sempatkan melihat BEC dan memang terlihat sudah maju (wajar aja ya, perintis).

Yang membuat saya heran ternyata tempat ini sudah dikenal sampai daerah luar Jawa. Banyak sekali siswa disini dari berbagai daerah (Sabang sampai Merauke kali). Dan yang saya herankan orang Pare sendiri kurang minatnya belajar ke sini. Contohnya saya ha ha… Harapan saya dengan adanya tempat kursus ini, biarkan cara mengajar seperti ini tumbuh alami jangan ada pihak-pihak berkepentingan masuk ke dalamnya dan yang kedua adalah adanya tempat kursus ini memicu semangat penduduk sekitar dan Pare pada umumnya untuk mau belajar bahasa Inggris. Masak kalah dengan anak-anak 5 tahun. Di London saja anak berusia 5 tahun sudah bisa bahasa Inggris :).