Assalamualikum Wr. Wb.

Mendengar kabar teman SMA yang sebaya ada yang mengalami gagal ginjal. Dan beberapa waktu lalu juga ada salah satu vlog yang saya ikuti, dia share untuk kondisinya yang mengidap gula.. dan dia gemuk…

Nah nggak jauh dari hal -hal itu. Maka self warning pada diri muncul dong. Soalnya kemarin aku sempet juga berat badan di 90 kg. Dengan tinggi badan yang kumiliki, aku BMI nya termasuk kategori overweight..

Sebenarnya sudah lama sih mencoba ngurangin berat badan. Tapi ya gitu… kurang disiplin. Dah dari tahun 2017 namun ya gitu.. stuck stuck aja di sekitar 80 – 90 kilo an, tuun bentar naik lagi.. gitu seterusnya.

Makin kesini makin sadar untuk ngejaga badan yang sehat… mengatur pola makan yang baik… ini andil istri juga sih.. yang selalu support gimana menjaga asupan makanan yang baik, minum yg sehat… terima kasih ya sayang …..

So kembali lagi ke topik pembicaraan… Diet! untuk kesehatan. Kurang lebih sudah dari awal tahun ini lah memulai program diet. Pinginnya diet yang ga terlalu dipaksa atau terlalu ekstrem namun tetap hasilnya kelihatan.. ga mau juga maksain diet ujung ujungnya malah sakit dan urusan yg lain malah terbengkalai.

Dan Alhamdulillah sudah ada perubahan. Karena sudah saya alami sendiri makanya saya mau coba share disini.. mungkin cocok bagi saya bisa cocok juga bagi anda, atau malah tidak sesuai… tergantung pengalaman masing – masing..

Hasil dari diet … turun 2-3 kg per bulan

Kuncinya adalah disiplin… disiplin memahan godaan makan berlebih… gimana mau disiplin menahan godaan kalau ada hidangan makanan yang lezat di hadapan… nah itu juga akan share trik yg aku lakukan untuk mengatasi hal itu… that is work … for me

Nah Langsung aja, berikut ini trik triknya… sebelumnya saya disclaimer ya : Dari segi bidang kesehatan cara ini baik atau tidak… saya share aja karena dari beberapa cara yang kulakukan, ini yang akhirnya membuahkan hasil…

PERTAMA

Hack mindset cara makan lu. Klo lu mau diet, asumsinya lu kebanyakan cadangan lemak. benar dong. Kuncinya adalah kebutuhan kalori perhari. misal lu beraktivitas seharian anggap aja 2500 kkal… maka lu sediain aja 2000 atau 1750 kkal… biar sisa kebutuhannya diambil dari cadangan energi lu (lemak) sesimpel itu teorinya.. berikan kalori dibawah dari kebutuhan agar lemak lu dipakai ga di timbun aja hehe.. nah yang banyak memberi itu biasanya nasi.. atau karbo… yang menjafi sumber cadangan gula

KEDUA

Kalau di step yg kesatu lo udah kurangi karbonya,di step kedua ini bagaimana lo bisa menikmati makan yang lama dengan rasa yang nikmat tapi dengan kalori yang lebih sedikit.

KETIGA

Perbanyak gerak. Lo bisa olah raga.. nggak harus yang banyak makan space… site up dan push up di sela sela waktu juga oke.

klo lu kerjanya di lapangan, luangkan waktu sedikit lebih banyak untuk gerak. Jalan – jalan mengeluarkan keringat. Intinya perbanyak kegiatan yang bergerak

Nah itu dia, cara yang aku lakuin dan ada berhasil di aku.. nggak perlu maksa – maksain banget ya.. biar sedikit sedikit namun konsisten dan hasilnya bisa terlihat… dan yang paling penting sehat dan happy.
Wassalamualikum wr. wb.

Alhamdulillah bisa menulis lagi di blog ini. Sebenarnya pingin nulis secara konsisten. Mengingat menulis itu bagi saya merupakan salah satu media untuk mengelola emosi. Namun ada beberapa kesempatan untuk menulis malah terdistrak oleh hal-hal lain.

Nggak nyari-nyari alasan sih. Namun waktu luang yang ada lebih banyak buat video call sama anak-anak atau nggak buat istirahat.

Sebenarnya ide tulisan kali ini bukan ide original, namun sepertinya merupakan hal menarik yang perlu diketahui dan kayaknya akan bermanfaat baca yang mbaca.

Kapan waktu lalu nggak sengaja ketemu blognya pak andikristianto.wordpress.com dalam salah postingannya yang berjudul “Benang Merah Perusahaan yang kolabs”.

Beliau menjlentrengkan (menjelaskan) salah satu buku dari Jim Collins yang berjudul “How The Mighty Fall”.

How The Mighty Fall

Jim Collins menyimpulkan kalau perusahaan yang pernah sukses bisa gagal dan hancur karena berbagai cara dan dalam berbagai durasi rentang waktu.

Walaupun demikian, research Collins berhasil menarik benang merah pola perusahaan yang kolaps padahal dulu pernah sukses. Intinya, walau perjalanan perusahaan sukses jadi kolaps beda-beda, tapi polanya ternyata sama : ada 5 fase yang dilewati perusahaan sukses yang kemudian kolaps. Ini sebenernya inti cerita buku ‘How the Mighty Fall’

Saya sadur dari postingan pak Andi Kristianto Kelima fase itu adalah :

1. Hubris Born of Success.

Perusahaan itu sukses menemukan dan menjalankan satu bisnis, kemudian jadi arogan karena kesuksesannya. Bentuk arogansinya macem-macem : jadi malas belajar, mulai menekan partner dengan deal yang berat sebelah dan yang lain semacam itu.

2. Undisciplined Pursuit of More.

Perusahaan yang sukses dengan bisnis utamanya, terus kemudian jadi arogan dan merasa bahwa dengan mudah dia bisa sukses juga di tempat lain di luar bisnis utamanya. Akibatnya perusahaan itu mengejar hal baru tapi tanpa disiplin yang diperlukan untuk membangun bisnis barunya

3. Denial of Risk and Peril.

Mimpi kesuksesan di bisnis baru yang dikerjakan tanpa disiplin itu membuat perusahaan jadi nggak sensitif sama resiko dari bisnis barunya, enggan mendengar masukan realistis dan mulai berlebihan mengambil resiko.

4. Grasping for Salvation.

Ketika inisiatif bisnis baru tidak berjalan sesuai harapan, yang sering terjadi adalah sibuk mencari-cari alasan pembenaran dan kemudian melakukan langkah-langkah reaktif yang sebenernya tidak menyelesaikan akar masalah. Beberapa mulai menyadari dan menyesali bahwa ketika perusahaan berkembang seharusnya bisnis dibangun secara konsisten di sekitar pengembangan core competence…sayangnya biasanya udah terlambat.

5. Capitulation to Irrelevance or Death.

Udah masuk fase terakhir ini biasanya pada praktisnya udah nggak bisa ngapa-ngapain lagi. Pertanyaannya tinggal masih mau fight nyelamatin sisa-sisa atau keluar aja nyatain bangkrut. Di tahap ini either perusahaan itu dianggap bisnisnya udah nggak menarik pelanggan, dianggap nggak relevan dan/atau mati aja.

Well, kalau dicermati ada kemungkinan ga semuanya harus mirip banget tapi rata-rata garis besarnya demikian. So Mendeteteksi tanda – tanda sedari awal memang lebih baik dari pada yang sudah terlanjur ke stadium akhir.

Mengetahui tanda – tanda tersebut juga menjadi langkah bijak untuk menghidari hal – hal yang menyebabkan kolepsnya perusahaan. Sebagai pengambil keputusan tentu tulisan diatas akan sangat bermanfaat. Diresapi, Dihayati dan di evaluasi.
#Salam Manfaat