Di saat akhir tahun seperti ini, rasanya hawa liburan sudah sangat merasuk disetiap sel tubuh, apalagi tiket pulang sudah ditangan, kampung halaman pun sudah terbayang didepan mata. Ijin cuti juga telah “diacc” sama pimpinan. Dan semoga hawa liburan ini tidak mengganggu semangat bekerja yang masih harus dijalankan 2 hari lagi. Sebagian rekan ada yang belum mendapatkan jatah cuti atau libur di akhir tahun karena target pekerjaan, namun diganti dihari yang lain. Namun ada pula yang memang tidak dapat jatah libur karena tuntutan pekerjaan atau belum ada kesempatan untuk pulang.

Hal menarik baru saja saya alami  ketika berbicara dengan rekan kerja di kantor malam ini.Terkadang kita merasakan bahwa sesuatu itu adalah hal yang kecil, namun bagi orang lain hal itu adalah sesuatu yang membanggakan. Sebenarnya kejadian ini menyentil saya, terkadang kita sebagai manusia yang sombong agar lebih merenungkan lagi, nikmat apapun harus menjadi alasan kita bersyukur dan untuk selalu menghargai orang lain.  Mendengar kata penghargaan ini, saya langsung teringat buku bacaan “How to win friends and influence people” karya Dale Carnegie yang baru saya baca sampai bab pertama semalem.

Menghargai dan bersyukur

Ada suatu kisah dan semacam quote dalam buku tersebut terhadap penghargaan. Beberapa hal yang berhubungan dengan penghargaan dalam buku tersebut : menurut Abraham Lincoln “Semua orang menyukai pujian”, William James berkata ” Prinsip terdalam pada manusia adalah kebutuhan untuk dihargai”. Saya sendiri pun atau kita pasti pernah merasakan bagaimana apabila keberadaan kita dalam suatu hal tidak dihargai, walaupun semangat kita setinggi apapun kalau tidak ada bentuk penghargaan tak jarang membuat kita down. Namun sebaliknya saat kita merasa dibawah kemudian ada orang yang menghargai kita atas apa yang kita lakukan, menerima kita, hal tersebut kadang membuat semangat kita untuk lebih baik berlipat ganda. Penghargaan tulus yang diberikan kepada seseorang akan menjadi bahan bakar bagi orang tersebut untuk lebih maju dan menghargai kita.

Kalau saya sendiri yakin, bahwa saat kita menghargai seseorang dengan jujur dan tulus, kita akan membangunkan semangat dan spirit orang tersebut. Tentunya hal ini sangat positif apa bila kita terapkan pekerjaan kita, saat kita menjadi pimpinan, sehingga hasil produktif pun lebih besar didapat.

Berawal dari cerita teman yang dengan semangat menggebu menceritakan buku dari Erich Fromm yang berjudul “The Art of Loving” ini, akhirnya saya tertarik dengan buku tersebut. Hunting ke beberapa tempat buku stok tidak ada, memang buku ini cetakan tahun 2008. Akhirnya setelah mencari-cari akhirnya ketemu juga disini. Kemudian orderlah buku tersebut. Dengan pelayanan yang sangat baik, 3 hari kemudian buku tersebut datang dari Jogja.

Sampul Belakang “The Art of Loving” dari Erich Fromm

Setelah membaca buku ini, seolah buku ini memberi tahu bagaimana mencintai yang dewasa, mencintai yang produktif, bahwa mencintai adalah seni. Bukan hanya sebuah hal yang dimulai dari jatuh cinta hingga cinta yang cenderung menginginkan tapi lebih dari itu buku ini membuka mata lebar-lebar ” The way to love”.

Sebuah kalimat yang menarik di kata pengantar buku ini :

Pada dasarnya buku kecil ini ingin menyatakan bahwa semua usaha untuk meraih cinta niscaya akan mengalami kegagalan jika tidak disertai dengan pengembangan totalitas kepribadian secara aktif demi tercapainya sebentuk orientasi produktif. Kepuasan dalam cinta individual tidak akan dapat diperoleh tanpa adanya kemampuan untuk mencintai sesama. Kepuasan tersebut juga tidak akan mungkin dicapai tanpa adanya sikap rendah hati, berani, percaya dan disiplin.

Menurut saya buku ini recommanded banget untuk menambah wawasan para pembacanya serta dapat menambah sikap positif dalam sikap mencintai. Untuk lebih detailnya silahkan baca bukunya.

Semakin bertambah usia semakin kita tahu sampai dimanakah diri kita ini, apa yang telah didapat sejauh ini, hal apa yang belum tercapai. Terkadang waktu berjalan saja bagi mereka yang tidak bisa memaknai. Tapi beruntung bagi mereka yang bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

One Republic, grup musik yang membawakan lagu Stop and Stare, lagu yang pertama kali saya dengar dari teman saya waktu di Makassar pada awal tahun baru 2012 lalu, oke saya tidak akan bercerita panjang tentang lebar tentang One Republic yang lagu-lagunya enak didengar ini, atau instrumen musik yang dibawakan cukup enak didengar, namun saya tertarik salah satu lirik di lagu Stop and Stare tersebut, “Stop and Stare I think I’m moving but i go nowhere…” Mungkin hal ini pernah juga saya alami atau sobat alami. Saat kita sudah memberikan yang terbaik dan berfikir kita sudah melangkah, namun pada kenyaataan kita hanya berdiam ditempat.

Ya boleh-boleh saja hal itu terjadi, tapi kita diberi kaki untuk berjalan. Dalam beberapa minggu belakang ini ada beberapa hal yang menarik saya alami, mungkin sebagian orang mengangapnya biasa. Ini dia beberapa skrinsyutnya :

Toko buku Gramedia ini ada di Mall Kalibata, pas depan proyek tempat kerja. Jadi kalo pas lagi bosen, suntuk, atau saat pulang kerja, bisa mampir sini baca-baca buku atau nonton. Lumayan dapat mbaca-mbaca free, biasanya kalau lihat buku nafsu belinya besar banget sampe dirumah baru setengah baca udah tidak dikelarin.

Ini adalah ornamen dinding menggunakan kayu. Kayu dibentuk kotak bersusun acak dan dibagian bawahnya ditutup dengan tinggi bervariasi dan hasilnya sebuah karya seni untuk ruangan yang sangat bagus. Saya melihat ini pas makan Sapo Tahu di daerah tebet, belakan pom bensin. Selain ruangan yang bagus, sapo tahunya juga enak.

Ini adalah mock up unit apartemen yang sedang kami kerjakan. Dari berbagai desain yang ada disini, ini adalah salah satu bagian favorit saya. Dimana kamar tidur, lantai menggunakan kayu, dengan kedua sisi utama menggunakan curtain wall kaca yang bisa melihat keluar. Bisa dibayangkan pas tidur menikmati pemandangan luar yang penuh hijau nan asri. Moga nanti rumah bisa dibuat gaya seperti ini disalah satu sudutnya.

Saat berjalan kedepan, telinga ini seperti ada yang memanggil kearah kerumunan. Suara dentum bass yang menghentakkan dada membuat tambah penasaran. Saya memang Audio Lover apalagi kalau dengan dentuman bass diantas 500 W…

Well, sembari nulis ini, sebenarnya masih kepikiran menyelesaikan Tugas KKI untuk proyek Woodland Park Residence. Nampaknya saya harus melanjutkan menyelesaikan tugas diteman Foobar 2000 di Windows 7

Pemenang kehidupan adalah orang :
yang tetap SEJUK di tempat yang PANAS
yang tetap MANIS di tempat yang PAHIT
yang tetap merasa KECIL meskipun telah menjadi BESAR
yang tetap TENANG ditengah BADAI yang paling HEBAT
dan tetap MAWAS DIRI dan berlaku BIJAK disetiap situasi
Serta mengandalkan “ALLAH” dalam segala perkara

“ALLAH” tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru,
Bunga selalu MEKAR, dan Mentari selalu bersinar.
Tapi ketahuilah bahwa “ALLAH” selalu memberi pelangi disetiap badai,
Senyum disetiap air mata,
Berkah disetiap cobaan,
Dan Jawaban di setiap Do’a
BERJUANGLAH!

Hidup bukanlah suatu tujuan,
melainkan perjalanan, maka
NIKMATILAH
1 hal yang membuat kita dewasa adalah masalah.
1 hal yang membuat kita hancur adalah putus asa
1 hal yang buat kita maju adalah usaha
1 hal yang buat kita kuat adalah DO’A

Di Senin pagi ini, saat sedang khitmat mengerjakan tugas harian, terdengar bunyi SMS disaku, dari IBU, setelah saya baca memang isinya agak puitis, tapi aku akan memaknainya.

Pasar Kaget atau pasar krempyeng adalah pasar yang bukanya pada hari-hari tertentu. Kaget bisa diartikan kejut, atau terkejut bisa juga dadakan. Bermula dari mau sholat Jum’at di Masjid Depnakertrans Kalibata yang kebetulan dekat dengan tempat saya bekerja. Banyak saya lihat stand berdagang diteras jalan menuju masjid, selama setahun didaerah ini, baru sempat kesini dan baru tau kalau disini ada pasar kaget.

Ditengah terik siang matahari sembari berjalan menuju masjid, terlihat banyak sekali yang membuka stand. Hal ini mengingatkan saya waktu di Makassar dulu, juga sama disebelah masjid sebelum sholat Jum’at ada pasar dadakan. Bedanya disini yang jualan banyak sekali.
Namanya juga pasar, dari pakaian hingga makanan ada disana.
Mungkin lain kali pas jalan kesana bawa uang lebih untuk mencoba makanan yang ada disana, apalagi pas siang hari bolong, pasti nikmat jika sekedar membeli minuman dingin disana.

Pasar pas ramai habis orang selesai sholat Jum’at Akhirnya saya harus berjalan kembali kurang lebih 300 meter, kembali ke tempat kerja. Tempat yang menarik pasar krempyeng. Selalu ada yang menarik kalau ada sesuatu yang sifatnya merakyat.