
Berbicara Tentang Prioritas
StandardKita pasti pernah mengalami masalah dengan menentukan prioritas apa yang akan kita lakukan. Misalkan anda besok ada ujian ceritanya anda disini ingin belajar dengan tenang agar supaya mendapat nilai bagus seperti ujian – ujian yang sebelumnya, nah pada saat anda asyik belajar tiba – tiba ibu anda menyuruh anda menjemput saudara anda yang telah lama menunggu dibandara, anda menggerutu karena menjemput memerlukan lama dan itu akan mengganggu jadwal belajar! klo seperti ini apa yang anda lakukan? menolak menjemput, belajar dulu baru menjemput atau menjemput dan sedikit waktu untuk belajar! nah seperti itulah salah satu contoh tentang pilihan prioritas. Berbicara tentang prioritas, disini saya akan membagi tentang kolom pilihan atau anda juga bisa menyebutnya kolom prioritas, yang terdiri dari 4 kolom yaitu Penting, Genting, Tidak Penting dan Tidak Genting, seperti pada gambar dibawah ini:
kok skemanya muter-nya jadi biingung 😀
wah kalao bicara soal kencing mahh mesti di nomor satuin tuh. sepenting apapun masalah meski rapat darurat sekalipun, masa’ di tahan, kan bisa ngompol hehehe
-eRos-
@erros : bener, kalo kebelet buang air kecil jika di tahan malah bisa menyebabkan kencing batu
wah kalau kebelet pipis memang hrs didahulukan kalau nggak mana nyaman ngelakuin kegiatan lainnya
@Ely: betul bu, klo kebelet terus ditahan – tahan malah bisa sakit, bisa parah lagi!
dalam kasus di atas, aku kira ke toilet lebih penting daripada menikah. tak menikah hidup akan (agak) baik-bak saja. tak ke toiet, kiamat (kecil).
🙂
kalo saya sih,mending ke toilet dulu untuk melampiaskan hajat hidup orang banyak (lho lho lho) baru terus nikah hehehe.
Wah jadi pada membahas kencing nih, gara gara dikasih contoh kencing. he he he
Menurut saya, prioritas adalah urutan kepentingan dari sesuatu yang mesti dikerjakan. Yang prioritas utama adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda lagi, contohnya kebelit kencing tadi (loh kok balik ke kencing lagi…)
menikah itu tidak genting karena lebih genting kalo nggak bisa kencing, dan menikah hanyalah glamour semata… mosok 20 tahun hanya jadi alat kencing…
huahahaahha….
kadang aku lebih mentingan perasaan eh kalo milih, bukan prioritas hikhik tapi laen kali mau strong ah.
btw, blognya cakep eh. jadi pengen balek lagi ke blogspot.
genting tuh bukannya atepnya rumah ya?? hehehehe *garing abis*
salam kenal… thx udah maen ke blog gw…
dias handsome
@genting: klo besi mungkin dah karatan yah!
kayanya buang air kecil lebih penting karena buat apa kawin tapi ga bisa kencing… (maksudnya)
hehehe
pipis dulu…itu yg penting kekekeke dasar tukang pipis
kalo saya punya 3 prioritas utama yg sejajar, kesehatan, agama dan pendidikan.. ^_^
nikah dulu baru kencing… itu baru halal betoel ngga ?? 🙂
yup…dalam hidup memang kita perlu menentukan prioritas…
nice post..
sering kali mmg sprti itu y, ada yg tadinya g penting malah menjad genting.. hehe.. dan sebaliknya, klo aQ cenderung memiliki prioritas mmg tp sebisa mngkin jg udah menyiapkan sesuatu untuk kondisi yg g disngka2, walo kebanyakan jg akhirnya meleset.. hahaa..
mksh y udah mampir k blogQ
Yup… prioritas mungkin memang harus terpilah dengan baik.
Semoga bermangpaat deh…
Oh iya mas.. ‘bukan sebuah kenistaan untuk tidak selalu mengerti tulisan atau pembicaraan seseorang, bukankah tidak semua pembicaraan guru bisa dimengerti?..’ he..he..
Salam.
hodoh..koq malah mumet seh inih bacanya huehehe
pipit lebih penting, kalo dtahan nti jadinya kaya aku kena ISK:p kalo nikah kalo emang jodoh gak bakal kemana koq hihihi
ah saya nggak tau soal prioritas saya mas? cuma mau belajar ama kakak saya aja 🙂
genting bisa jadi tidak penting, ketika kebelet pipis ada buaya di toilet.
sori-sori ini bener-bener komen yang tidak penting dan tidak genting..