Sering kali kita melihat atau menjalani suatu keadaan dimana pasangan / calon pasangan itu lebih muda. Entah yang lebih muda laki atau perempuannya. Bagaimana jika yang lebih muda adalah yang laki-laki. Memang sifat perempuan yang cenderung lebih dewasa, namun apakah hal ini salah? tentu saja tidak. Menurut hemat saya dengan tahu peranan masing-masing dan bisa menempatkan diri pada posisi yang benar semua akan berjalan dengan baik.

Lalu bagaimana jika yang lebih muda adalah perempuan. Apakah bisa sejalan dan searah? Mengapa tidak mungkin atau bisa lebih tegasnya bisa. Tentu saya akan menjawab pilihan optimis “bisa” dari pada pilihan pesimis “tidak”. Walaupun saya belum menjalani hal semacam ini. Menurut saya menyatukan visi dari dua keinginan yang berbeda adalah hal yang terpenting. Serta mengenyampingkan ego diri. Lalu bagaimana pendapat anda ?

Hari ini saya harus berangkat dari Makassar ke Jakarta untuk mewakili atas saya, besok ada rapat koordinasi bulanan di kantor pusat Jakarta. Hanya sehari saja senin esok. Sore tadi jam 2 berangkat dari Makassar. Tiba di Jakarta, Alhamdulillah tidak macet karena hari minggu. Kebetulan penginapan sebelah sama kantor (50 meter doang).

Setibanya di Penginapan langsung saja makan soto dijalan Otista, kangen sekali rasanya setelah beberapa waktu tidak mampir kesini. Ngomong-ngomong soal tugas dinas luar kota (baca:perjalanan singkat), empunya blog ini beberapa kali mengalami perjalanan singkat. Beberapa waktu lalu karena ada utusan mendesak, Berangkat dari Makassar jam 2 siang, sampai di Jakarta muter-muter dan jam 12 kembali lagi ke Makassar sampai jam 4 dan pagi harus bekerja lagi sampai jam 8 malam dikantor.

Weit stop! bukan, sama sekali tulisan bukan dibuat untuk mengeluh, orang saya perjalanan de el el-nya dibayarin kantor dan setiap saya kerja diluar jam saya dibayar. Maksud saya adalah bagaimana kita memaknai pekerjaan (baca:amanah) yang diserahi kepada kita. Saya sangat bersyukur atas apa yang terjadi pada diri saya saat ini. Coba bayangkan pekerja tol yang hanya duduk melihat-lihat mobil. Sopir taksi yang tetap bekerja di Hari Minggu.

Faktnya adalah bahwa sebagian besar waktu dalam hidup kita adalah digunakan untuk bekerja, So menikmati apa yang kita kerjakan adalah salah satu kunci menikmati kehidupan kita.

Bagaimana dengan orang harus “terpaksa” bekerja dengan waktu yang lebih yang lain dikarenakan amanah atapun tanggung jawab? saat saya bertanya pada sopir taksi yang saya tumpangi, pak Minggu sore ini kok masih tetap menarik, tidak libur sama keluarga ? “Pinginnya sih mas, tapi saya bekerja untuk biaya anak2 saya”. Ini adalah motif demi. Demi sebuah tanggung jawab, demi sebuah keluarga…

Pada saat anda, saya atau siapapun dalam kondisi seperti ini… Lebih mendalam lagi dalam memaknai. Membuat atau menyikapkan dan menanamkan diri bahwa bekerja adalah ibadah. Menanamkan motif bekerja karena ibadah membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, membuat kesulitan menjadi sebuah motivasi untuk belajar. Tak lebih baik kecuali apa yang kita lakukan adalah mendapatkan RidhoNya. Luangkan banyak waktu untuk keluarga kalaupun karena sesuatu hal tidak bisa, maka sesuatu hal tersebut adalah demi kepentingan keluarga dan orang yang kita cintai.

Jakarta 5-2-2012, Bertepatan dengan Maulid Nabi Junjungan Besar Kita Muhammad SAW. Di Park HotelSambil Lihat Streaming Fiorentina vs Udinese, serta mempelajari materi presentasi untuk esok hari (untuk sementara fiorentina tertinggal 0-1).

Jika anda saat ini melewati jalan AP Pettarani, anda akan melihat bangunan unik dimana masyarakat sini menyebutnya dengan gedung Pinisi. Sepertinya bangunan ini akan menjadi ikon baru kota Makassar selain Es Pisang Ijonya. Kalau dipostingan ini saya banyak memperlihatkan gambar desainnya, kali ini saya ingin mengajak teman-teman blogger melihat ke eksotisan menara ini. Sebelumnya, menara yang indah ini adalah karya arsitek anak bangsa, sesuatu yang harus dibanggakan. Untuk menengok konsep desainnya menara ini bisa buka spoiller dibawah ini yang langsung saya comot dari empunya arsitek.

Konsep Dasar [Tower Pinisi] :

Karya ini merupakan pemenang pertama sayembara Gedung Pusat Pelayanan Akademik Universitas Negeri Makassar. Ini merupakan karya kami yang pertama untuk gedung tinggi (17 lantai). Tim desain: yu sing, benyamin k narkan, eguh murthi pramono, iwan gunawan.

KONSEP DESAIN
kami percaya bahwa:
1. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang agung, besar, luas, dalam, megah, dan Makassar adalah salah satunya.
2. Nilai-nilai filosofi, budaya, dan arsitektur tradisional merupakan potensi yang besar sebagai sumber inspirasi yang tidak pernah lapuk oleh zaman.
3. Adaptasi potensi dan kebijakan lokal tersebut terhadap konteks masa kini merupakan langkah penting untuk memelihara dan sekaligus mengembangkan kekayaan budaya daerah.
4. Penggalian rangkaian adaptasi kekayaan nilai-nilai tersebut sebagai sumber inspirasi desain arsitektur akan menghasilkan arsitektur kelas dunia tanpa kehilangan identitas dan konteks lokal.

Konsep dasar : Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar, dan sekaligus Sulawesi Selatan. Eksplorasi desain GPPA UNM mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa / empat persegi), dan maha karya Perahu Pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional.
GPPA UNM sebagai IKON BARU yang merupakan gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan Pusat Pelayanan Akademik UNM merupakan perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM
Seperti pada Rumah Tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga teriri dari 3 bagian:
Bagian bawah berupa kolong/panggung.
Bagian kolong ini posisinya terletak 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitarnya. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.
Bagian badan berupa podium.
Podium terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air.
Bagian kepala berupa menara.
Menara terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu Pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.

KAKI
Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian yaitu bagian landasan dan kolong. Bagian landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area parkir dan servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah lansekap yang ditinggikan sampai 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling lahan. Seluruh lahan di sekeliling bangunan difungsikan sebagai hutan universitas. Di depan landasan bagian Barat terdapat danau buatan yang cukup luas berbentuk segitiga dengan kolam-kolam yang berundak mengalir ke arah kolam. Danau buatan ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor bekas pakai yang akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk penyiraman toilet dan taman.
Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan luas dan lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi terbuka. Bagian landasan yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain sebagai amphitheater dengan tangga-tangga sebagai tempak duduk di sepanjang sisi Timur bangunan.

BADAN
Bangunan Podium memiliki denah yang berbentuk trapesium dengan sisi miringnya menghadap ke jalan utama pada sisi Barat. Bangunan yang miring merupakan respon terhadap sudut lahan dan juga sebagai strategi untuk memperpanjang fasad bangunan serta sebagai kontrol visual dari luar bangunan. Orang di luar lahan akan selalu melihat bangunan secara perspektif untuk meningkatkan kualitas visual ruang kota. Dalam proses desain, bangunan podium dibelah menjadi 4 bagian sesuai dengan simbol falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan yang terdiri dari empat persegi (makna 4 unsur/kesadaran manusia akan diberikan metafora ke dalam bagian bangunan yang lainnya).

Bangunan terbelah menjadi 4 bagian (yang terinspirasi dari deretan perahu pinisi di pinggir pantai) menciptakan lorong angin dan jalur masuk bagi cahaya matahari ke dalam seluruh ruang-ruang dalam podium. Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void berfungsi sebagai kolam air mancur yang selalu bergemericik dengan ramp yang mengelilingi void. Void kosong di bagian tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo UNM, yang dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Di puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam sebagai elemen pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar segitiga yang menghadap ke arah void.
Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah, dengan sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.

KEPALA
Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada kedua sisi miringnya (sisi Utara dan Selatan) menggunakan sistem struktur HIPERBOLIC PARABOLOID. Façade menara mengalami rotasi secara ritmik membentuk ekspresi bangunan yang dinamis. Dengan menggunakan sistem hiperbolic paraboloid tersebut, façade menara merupakan metafora dari layar utama perahu pinisi. Kanopi-kanopi horisontal pada façade sisi Utara dan Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk merubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada façade sisi Barat dan Timur menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang segitiga, sebagai penahan matahari.
Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur angin dan api. Façade layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk lidah api.

HEMAT ENERGI
Panggung, lorong angin, kolam, danau buatan, taman atap (di atas podium), hutan universitas dan ventilasi silang bangunan merupakan serangkaian sistem yang bekerja untuk mendinginkan suhu di sekitar bangunan, serta memberikan kesejukan dan ketenangan.
Danau buatan berfungsi sebagai sistem penyaringan air kotor dan air hujan untuk digunakan kembali.
Bangunan yang terbelah-belah memungkinkan cahaya alami dapat menerangi semua ruang dalam.
Sirip-sirip secondary skin dan kaca reflektor matahari mengurangi radiasi panas matahari langsung.
Kanopi-kanopi photovoltaic (pada façade samping menara) dan kincir angin vertikal (pada taman atap podium) sebagai sumber energi listrik berkelanjutan. Saat ini sudah ada teknologi photovoltaic yang dapat langsung digunakan sebagai energi pendingin ruangan / AC tanpa melalui konversi menjadi energi listrik. Dengan demikian tidak akan ada energi yang terbuang di dalam proses konversi energi.

RAMAH LINGKUNGAN
Lansekap GPPA UNM didesain seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan sosialisasi antar penghuni kampus yang nyaman. Seluruh lahan di sekeliling bangunan dimanfaatkan sebagai lansekap yang menjadi bagian dari bangunan dan meningkatkan kualitas ruang di dalam kompleks kampus UNM.
Berbagai elemen lansekap yang utama adalah:
Hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM.
Hutan kampus dengan berbagai jenis pohon peneduh antara lain berfungsi sebagai:
– penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar.
– sumber penghasil Oksigen dan penyerap polutan.
– pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu-kupu, atau serangga lainnya.
– pagar pembatas alami antara jalan / orang luar dengan bangunan / penghuni kampus.
Pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki.
Parkir dan drop off kendaraan diletakkan pada lantai semi besmen, jalan penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA UNM dialihfungsikan menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh di kiri-kanannya.
Danau buatan dan kolam elips.
Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara gemericik air sebagai elemen meditatif.
Ruang terbuka bersama.
Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka bersama yang dilengkapi dengan kantin kampus, berbagai tempat duduk-duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot spot.
Teater terbuka.
Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka bersama dengan kampus eksisting. Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai pertunjukkan seni dan budaya atau acara informal lainnya.
Taman atap.
Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi, yang juga turut membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan mengembalikannya sebagai ruang hijau. Sumber:www.rumah-yusing.blogspot.com

# Tower Pinisi 1
# Tower Pinisi 2
# Tower Pinisi 3
# Tower Pinisi 4
# Tower Pinisi 5

Kalau sobat blogger di Makassar jangan lupa untuk mencicipi pisang ijo sambil melihat Tower Pinisi.

Hari rabu sebelas januari *gigi mode on* itu sudah malam, saya bersama Pak Slamet, Pak Eko HW dan Ken pulang dari proyek, wuh penyelesaian proyek ini memang memerlukan banyak tenaga dan pikiran. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Dari proyek kami berencana pulang, namun ditengah perjalanan terbersit niat untuk mencari durian.

Akhirnya jalan Sungai Sadang yang kami tuju. Lokasinya agak diujung jalan Sungai Sadang kami temukan warung durian. Tidak berselang lama durian datang satu durian satu orang. Tak butuh banyak waktu menghabiskan satu buah durian itu. Perjalan kami lanjutkan untuk pulang ke mess.

Ditengah perjalanan pak Slamet mengajak ke warung Cak Nur yang berlokasi di Daya, kalau dari dari mess saya di Paropo masih ke Unhas dan masih lanjut lagi, pokoknya jalan ke bandara Hassanuddin aja.


Mendengar namanya “Cak Nur” pasti sudah bisa ditebak warung mana ini, Pancene bener cak sampeyan, iki warung Suroboyoan. Jualannya kas masakan Jawa Timur seperti Gule, Soto, Rawon, dan lain-lain. Warung yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Km.5 ini menurut saya memang mak nyos, saya kemarin coba gulenya, tidak amis dan daginnya bener-bener nampol. Sedikit tambahan jeruk nipis dicampur sambal tumbuknya membuat liur ini terus mengalir.


Jadi tidak ada salahnya jika anda melewati jalan Jalan Perintis Kemerdekaan berhenti sejenak untuk menikmati suguhan menggoda di warung Cak Nur ini. Sepertinya anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati hidangan diwarung ini.

Syukur sejogjanya harus ada dalam diri kita semua karena sampai dengan saat ini masih diberi kesempatan untuk menghirup udara di tahun 2012 ini. Bercermin dari tahun-tahun sebelumnya, banyak hal yang bisa saya pelajari terutama apa yang saya alami. Beberapa resolusi yang ingin empunya blog capai tahun ini :

1. Berkeluarga
2. Punya usaha sendiri
3. Membantu orang-orang terdekat
4. Belajar lebih mendalam lagi tentang ajaran agama.

Empat hal ini saja jika dijabarkan akan bisa menjadi sangat panjang. Pengalaman dari yang lalu. Seberapapun list yang kita tulis, tidak akan kita dapat jika kita tidak memulai dan berjalan.